Selain pulpen narkoba dan es wawan, satu hal lain yang buming ketika gue esde adalah sungokong. Kalo udah hafal liriknya sambil nge-rap gayagaya preman pasar gitu lu bisa dinyatakan sebagai ANAK PALING GAUL SEDUNIA. Dan gue adalah salah satu diantaranya yang matimatian ngapalin lagu sungokong ketimbang pasal 32 UUD 45.Ha ha .. huuu .. Sun Go Kong I sin da haa ..Sun Go Kong I sin da haa .. Sun Go Kong I sin da haa ..Seekor kera. Terpuruk terpenjara dalam gua. Di gunung tinggi sunyi tempat hukuman para dewa. Bertindak sesuka hati, Loncat kesana kesini. Hiraukan semua masalah di muka bumi ini.Dengan sehelai bulu, Dan rambut dari tubuhnya, Dia merubah menerpa menerjang segala apa yang ada, Walau halangan rintangan, Semakin panjang membentang, Tak jadi masalah dan tak kan jadi beban pikiran.Berkelana setiap hari, Demi mendapat kitab suci. Dengan dukungan dari gurunya. Temukan jati diri. Semua kan dihadapi. Dengan gagah berani. Walau aral rintangan. Setiap saat datang tuk menguji.Kera Sakti .. Tak pernah berhenti. Bertindak sesuka hati. Kera Sakti .. Menjadi pengawal Mencari Kitab suci. Kera Sakti .. Liar nakal brutal, Membuat semua orang menjadi gempar. Kera Sakti .. Hanya hukuman yang dapat menghentikannya.Walau halangan rintangan membentang. Tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran.
Yang gue tau tuh sungokong berteman sama kancil suka curicuri ketimun di surga. Trus gitu dihukum dengan dipenjara ditindih gunung. Pas ketemu tongsamcong trus sungokong ditolong deh, asal mau nemenin si tongsamcong pergi ke barat cari timun kitab suci. Asal mau dipakein mahkota di kepala. Biar pas sungokong nakal, trus sama tongsamcong dibacain doadoa, sungokong sakit kepala sebelah dan jera ga mau nakal lagi. Bersama dengan tipatkai dan siapa itu namanya si kepala kerbau, akhirnya mereka pun pergi ke barat.
Cerita yang paling gue inget sampe sekarang adalah ketika berada di negeri perempuan. Semua penduduknya perempuan, tidak ada yang namanya lakilaki. Trus mereka bisa beranak pinak jadi banyak garagara meminum air suci, tekdung! jadi hamil deh.
Kok bisa ya? Ajaib!
Gue cuman manggutmanggut tanda tak tau *umur sepuluh taun bro*
Jadilah keempat orang itu dijadiin bahan rebutan oleh perempuan perempuan di negeri itu, tak terkecuali si ratu penguasa. Karena azab atau karma menolak, eh, keempatnya jadi hamil juga garagara ga tau kalo udah minum air suci.
Setelah itu .. gue ga tau apa kelanjutan kisahnya. Apakah tongsamcong sampai dengan selamat di barat dan mendapat kitab suci? Apakah sungokong jera dan tak akan berteman dengan kancil lagi? Apakah bayi yang dikandung tipatkai berjenis kelamin waria?
Hanya Tuhan dan Indosiar yang tau.
ada cerita apa hari ini? 
Tinggalkan komentar